![]() |
ilustrasi |
Sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber masalah lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan belajar cara mengelola sampah secara mandiri.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam kegiatan ini adalah Bank Sampah Desa, sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat, di mana sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dikumpulkan dan ditukar dengan insentif atau tabungan.
Dalam agenda ini, peserta akan diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah, cara memilah sampah organik dan anorganik, serta pengolahan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan seperti kompos.
Kegiatan juga akan disertai dengan praktek langsung, seperti membuat kerajinan dari sampah daur ulang, pembuatan kompos sederhana, serta simulasi sistem penimbangan dan pencatatan sampah di Bank Sampah.
Narasumber yang dihadirkan berasal dari dinas lingkungan hidup dan komunitas penggiat bank sampah yang telah berpengalaman menjalankan program serupa di wilayah lain.
Sosialisasi ini tidak hanya menekankan aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif dari sampah. Masyarakat bisa memperoleh tambahan penghasilan dari hasil pengumpulan sampah yang dapat dijual atau diolah kembali menjadi produk bernilai jual.
Pemerintah Desa berharap kegiatan ini dapat mendorong terbentuknya Bank Sampah di setiap dusun, sehingga pengelolaan sampah menjadi lebih sistematis dan berdampak positif bagi seluruh warga.
Dengan adanya kegiatan ini, desa diharapkan mampu menjadi contoh desa ramah lingkungan yang mampu mengelola sampah secara mandiri, kreatif, dan berdaya guna.
Informasi mengenai waktu pelaksanaan, lokasi kegiatan, dan tata cara partisipasi akan diumumkan melalui website desa, media sosial, dan pamflet warga. Mari bersama kita wujudkan desa bersih dan sehat dari rumah sendiri!
0 Comments :
Berikan Komentar Anda